siti siti surga
Sunday, March 31, 2013
Makanan Halal dan Haram Dalam Islam
Diriwayatkan oleh
Nu’man bin Basyir: “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda -Nu’man menunjukkan
kedua jarinya ke kedua telingannya-: ‘Sesungguhnya sesuatu yang halal itu sudah
jelas, dan sesuatu yang haram itu sudah jelas, di antara keduanya terdapat
sesuatu yang samar tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Siapa yang mencegah
dirinya dari yang samar maka ia telah menjaga agama dan kehormatannya. Dan
siapa yang terjerumus dalam hal yang samar itu berarti ia telah jatuh dalam
haram. Seperti seorang penggembala yang menggembala hewan ternaknya di sekitar
daerah terlarang, dikhawatirkan lambat laun akan masuk ke dalamnya. Ketauhilah,
setiap raja memiliki area larangan, dan area larangan Allah adalah apa-apa yang
telah diharamkannya. Ketahuilah, bahwa di dalam tubuh terdapat segumpal daging,
bila ia baik maka akan baik seluruh tubuh. Namun bila ia rusak maka akan
rusaklah seluruh tubuh, ketahuilah ia adalah hati.’” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini, menurut
Ibnu Rajab al-Hanbali, telah disepakati kesahihannya oleh para ulama hadis.
Menurut Imam an-Nawawi, hadis ini merupakan salah satu hadis tentang pokok
ajaran agama. Ia menjelaskan bahwa perkara yang halal sudah jelas, begitu pula
perkara haram. Perkara halal dan haram, termasuk makanan, telah diterangkan
ajaran agama melalui al-Qur’an dan hadis sahih. Pengetahuan tentang halal dan
haram ini sangat penting bagi umat, karena menyangkut kehormatan diri dan
kemurnian agama.
Berbicara halal dan
haram lebih identik dengan pembahasan masalah pangan. Memang, hadis ini
menitikberatkan pada masalah pangan, karena masalah ini sangat urgen dalam
aktivitas manusia sehari-hari. Tidak heran, dalam penggalan hadis ini
disebutkan bahwa orang yang tidak peduli dengan hal-hal syubhat, yang tidak
jelas halal haramnya, seperti seorang penggembala yang menggembalakan ternaknya
di sekitar area terlarang. Apabila tidak hati-hati maka lambat laun akan masuk
pada area terlarang. Area terlarang itu adalah hal-hal yang diharamkan Allah.
Hadis ini ditutup
dengan penjelasan Nabi SAW tentang peran sentral hati dalam aktivitas manusia.
Apabila hati baik maka akan muncul perilaku dan sikap yang baik. Namun bila
hati jahat maka perilaku dan sikap yang muncul menjadi buruk. Bahkan menurut
Ibnu Hajar al-`Asqalani dalam Fathul Bari, dalam riwayat lain digunakan
kata shihhah dan saqam (sehat dan sakit) bukan shalah dan fasad.
Ini mengindikasikan bahwa hati juga merupakan salah satu penyebab kesehatan
bagi seseorang.
Tampaknya Nabi hendak
menjelaskan kiat menjaga kebersihan dan kesehatan hati adalah dengan sikap
hati-hati mengonsumsi makanan dan minuman. Karena makan dan minuman yang masuk
ke dalam tubuh akan membentuk jaringan tubuh, termasuk hati. Tidak heran bila
Nabi SAW mengingatkan umat dalam sebuah hadis diriwayatkan Jabir bin Abdullah
ketika Nabi menasehati Ka’ab bin ‘Ajrah: ”Wahai Ka’ab bin ‘Ajrah, tidak akan
masuk surga daging yang tumbuh dari makanan haram.” (HR. Darimi dalam Sunan
dengan sanad kuat).
Kriteria makanan halal
Sayyid Sabiq dalam Fiqh
Sunnah menjelaskan bahwa makanan halal adalah apabila al-Qur’an maupun
hadis menjelaskannya dan tidak melarangnya. Namun makanan halal yang dijelaskan
teks agama tidak mencakup seluruh makanan yang ada. Karena itu para ulama
berijtihad sesuai kaedah: ”al-Ashlu fi al-asyya’ al-ibahah illa ma dalla
ad-dalilu ‘ala tahrimihi” (Hukum asal segala sesuatu itu adalah mubah/boleh
kecuali bila ada dalil yang mengharamkannya). Secara umum al-Qur’an maupun
hadis memberikan kriteria bahwa makanan halal itu adalah thayyib (halalan
thayyiban). Maksud halalan thayyiban, menurut Sayyid Sabiq,
terangkum dalam tiga hal: pertama, sesuai selera alamiah manusia. Kedua,
bermanfaat dan tidak membahayakan tubuh manusia. Ketiga, diperoleh
dengan cara yang benar dan dipergunakan untuk hal yang benar.
Para ulama menjelaskan
kriteria makanan yang halal sebagai berikut:
Pertama, makanan nabati
berupa tumbuh-tumbuhan, biji-bijian dan buah-buahan, selama tidak membahayakan
tubuh.
Kedua, minuman seperti air,
susu (dari hewan yang boleh dimakan dagingnya), kopi, cokelat.
Ketiga, makanan hewani
terdiri dari binatang darat dan air. Hukum binatang darat baik liar mapun jinak
adalah halal selain yang diharamkan syariat. Begitu juga binatang air, dalam
pendapat yang paling sahih, adalah halal kecuali yag membahayakan.
Hal ini dijelaskan
dalam hadis Nabi SAW ketika ditanya tentang bersuci dengan air laut, beliau
menjawab: “Laut itu suci airnya dan halal bangkai binatangnya.” (HR. Bukhari,
Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i).
Menurut Syeikh
Mutawalli Asy-Sya’rawi bahwa apa yang dihalalkan oleh Syariat lebih banyak
dibandingkan dengan yang diharamkan. Makanan yang diharamkan sangat sedikit,
itulah hikmah Syari’at lebih banyak menyebut yang haram ketimbang yang halal.
Kriteria makanan haram
Makanan dan minuman
yang pelarangannya dijelaskan oleh al-Qur’an dan al-Hadis adalah haram. Al-Qur’an
maupun hadis menjelaskan kriteria makanan haram itu adalah khabitsah dan
rijs, seperti khamr yang dinyatakan rijs min ‘amal asy-syaithan
(QS. al-Maidah: 90). Rijs kata ulama berarti najis secara fisik dan
ma’nawi. Dalam Shahih Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Harga anjing itu
khabits, mahar pelacur itu khabits dan upah bekam itu khabits.”
Selain itu setiap
binatang yag diperintahkan untuk dibunuh adalah haram. Seperti binatang fawasiq
(pengganggu); burung gagak, rajawali, kalajengking, anjing gila dan tikus. Hal
ini dijelaskan dalam riwayat Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Nasa’i dari Aisyah
RA. Begitu juga hewan-hewan yang dilarang untuk dibunuh seperti semut, lebah,
burung hud-hud dan burung surad dan katak. Namun pendapat ini ditolak Imam
Syaukani, bahwa tidak mesti hewan yang diperintahkan untuk dibunuh atau
dilarang berarti haram dagingnya. Karena keharaman mengonsumsinya harus ada
dalil yang jelas.
Makanan yang
diharamkan dalam Islam terbagi menjadi haram lidaztihi dan haram lighairihi;
yaitu makanan yang pada asalnya halal namun ada faktor lain yang haram
menjadikannya haram. Makanan yang diharamkan lidzatihi oleh al-Qur’an
dan hadis secara jelas, antara lain darah (dam masfuh), daging babi,
khamr (minuman keras), binatang buas yang bertaring, burung bercakar yang
memangsa dengan cakarnya seperti elang, binatang yang dilarang dibunuh,
binatang yang diperintahkan untuk dibunuh, keledai rumah (humur ahliyah),
binatang yang lahir dari perkawinan silang yang salah satunya diharamkan,
anjing, binatang yang menjijikan dan kotor, semua makanan yang berbahaya bagi
kesehatan manusia.
Sedangkan makanan yang
haram lighairihi, di antaranya adalah binatang yang disembelih untuk
sesajian, binatang yang disembeli tanpa menyebut nama Allah (basmalah),
bangkai dengan berbagai kriterianya, makanan halal yang diperoleh dengan cara
haram dan diperuntukkan untuk hal yang dilarang, jallalah atau binatang
yang sebagian besar makanannya kotoran atau bangkai, dan makanan halal yang
tercampur dengan najis dalam bentuk cair, namun bila berbentuk padat, maka
cukup membuang yang terkena najis saja.
Kriteria syubhat (samar)
Syubhat yang dimaksud
dalam hadis adalah perkara yang tidak dijelaskan halal dan haramnya oleh
syariat. Dalam hal ini sebagian ulama mengatakan selama suatu perkara itu tidak
ada penjelasan halal dan haramnya maka dikembalikan ke hukum asal, yaitu mubah
(boleh) kecuali bila ada dalil yang mengharamkan. Hal ini didasari banyak ayat al-Qur’an dan hadis, di
antaranya:
Firman Allah SWT:
”Dialah (Allah) yang menciptakan
semua yang ada di bumi untuk kalian.”
(QS. al-Baqarah: 29).
Riwayat Abu Darda
bahwa Rasulullah SAW bersabda: ”Apa yang Allah halalkan dalam Kitab-Nya adalah
halal dan apa yang diharamkan-Nya adalah haram. Dan apa yang tidak dijelaskan
adalah dimaklumi (afwun). Maka terimalah apa yang diperbolehkan Allah karena
sesungguhnya Allah tidak melupakan sekecil apapun.” (HR. Al-Bazzar dengan
sanand Sahih).
Riwayat Abu Tsa’labah
bahwa Rasulullah SAW bersabda: ”Sesunguhnya Allah mewajibkan kepada kalian kewajiban-kewajiban
(faraidh) maka janganlah kalian abaikan, dan telah memberi batasan
kepada kalian, maka janganlah kalian langgar, dan mendiamkan masih banyak
perkara sebagai rahmat bagi kalian bukan karena kealpaan. Maka janganlah kalian
membahasnya berlebihan.” (HR. Daruquthni dalam Sunan)
Menurut Imam Nawawi, ada beberapa pendapat ulama
tentang sesuatu tidak ada penjelasan halal haramnya: pertama, tidak
dapat dikatakan halal, haram atau mubah. Karena mengatakan sesuatu halal atau
haram harus kembali kepada dalil syar’i. Kedua, hukumnya mubah, kembali
ke hukum asal, bahwa segala sesuatu itu mubah selama tidak ada dalil yang
melarangnya. Ketiga, hukumnya haram. Keempat, tawaqquf.
Kebanyakan ulama merujuk kepada pendapat kedua, bahwa
sesuatu yang tidak dijelaskan halal haramnya, hukumnya kembali pada hukum asal,
yaitu mubah. Dan perlu ditegaskan, bahwa yang halal lebih banyak dibanding yang
haram. Karena itu makanlah makanan yang halal, karena hidup akan menjadi
berkah, selamat di dunia dan akhirat. Wallahu a’lam bish shawab.
Sumber : http://www.majalahgontor.net/index.php?option=com_content&view=article&id=438:makanan-halal-dan-haram-dalam-islam&catid=53:hadits&Itemid=110
Tuesday, March 5, 2013
tips kesehatan
Hati-Hati, Tertawa Terbahak-Bahak Bisa Menyebabkan Kematian
Sabtu, 02 Maret 2013 12:15
(c) Shutterstock.com
Vemale.com -
Ladies pasti tahu bahwa tertawa merupakan cara yang paling mudah untuk
tetap menjaga tubuh tetap sehat. Namun, tahukah Anda bahwa tertawa
berlebihan bisa menyebabkan kematian? Begini penjelasannya.
Saat merasa senang, otak secara otomatis akan melepaskan semacam bahan kimia alami yang disebut adrenalin. Zat ini ternyata juga bisa menjadi racun yang membahayakan berbagai organ dalam tubuh, khususnya jantung. Pada saat tertawa, yang diindikasikan sebagai kondisi emosi yang sangat kuat, irama jantung menjadi tidak normal. Ditambah lagi, ketika tubuh merasakan perasaan yang ekstrem, bagian otak yang bertanggung jawab untuk merespons lari atau melawan ancaman dari luar otomatis aktif. Ini yang bisa mengakibatkan kematian secara mendadak.
Berikut adalah kasus-kasus kematian yang datang secara mendadak karena tertawa secara berlebihan:
1. Zeuxis
c. terselubung.blogspot.com
Zeuxis adalah seorang pelukis asal Yunani. Saat itu ia baru saja menyelesaikan lukisan dengan sosok wanita dalam lukisannya dan entah untuk alasan bangga atau merasa aneh, ia pun menertawakan lukisannya sendiri. Tak lama, ia pun merasa sesak napas dan akhirnya meninggal dunia.
2. Chrisyppus
Ia adalah seorang filsuf yang berasal dari Yunani. Ia juga mengalami kematian mendadak karena melihat keledai yang saat itu sedang makan buah ara. Entah apa yang menjadi bagian lucu dari adegan keledai yang sedang makan itu hingga kemudian membuat sang filsuf tertawa terbahak-bahak dan akhirnya meninggal.
3. Pietro Aretino
Cerita ini lebih terdengar aneh. Penulis yang berasal dari Italia ini tertawa setelah saudara perempuannya menceritakan sebuah cerita jorok. Aretino pun tak kuasa menahan tawa hingga ia terjungkal dari kursi tempat ia semula duduk. Setelah itu, ia sempat mengalami kejang-kejang dan kemudian menghembuskan napas terakhirnya..dan tawa terakhirnya.
4. Fitzherbert
Suatu malam di bulan April tahun 1872, Nyonya Fitsherbert sedang berada di Drury Lane Theatre bersama teman-temannya yang berasal dari Northampshire untuk menonton pertunjukan Beggar's Opera. Di tengah-tengah pertunjukan, ketika seorang tokoh bernama Polly sedang melakukan adegan konyol, Fitzherbert tertawa begitu keras. Ia pun tak kuasa menghentikan tawanya hingga ia pun terpaksa dikeluarkan dari ruang teater karena terlalu mengganggu penonton lainnya.
Satu minggu setelahnya, Nyonya Fitzherbert dikabarkan mati karena terserang histeria berkelanjutan akibat kejadian malam itu.
5. Alex Mitchell
Saat itu, serial The Goodies tengah menjadi program TV yang disukai. Serial yang diisi oleh tiga komedian asal Inggris ini pada 24 Maret 1975 sedang menayangkan episode dimana mereka berdandan khas Skotlandia dan bermain kungfu. Adegan-adegan lucu tersebut rupanya berhasil menghipnotis Alex Mitchell yang sedang menonton tayangan tersebut. Ia tertawa terjungkal-jungkal hingga kemudian terjatuh dari soda dan meninggal karena serangan jantung. Istrinya, yang merasa tidak terima karena kepergian suaminya pun ahirnya melayangkan surat kepada pihak The Goodies.
6. Ole Bentzen
Ia adalah seorang audiolog asal Denmark. Jika Alex Mitchell terkena serangan jantung mendadak karena serial komedi, Bentzen juga mengalami hal yang sama. Saat itu ia sedang menonton sebuah film A Fish Called Wanda. Tidak jelas adegan apa yang menyebabkan ia mengalami serangan jantung,namun tercatat detak jantungnya meningkat hingga 300 beat per menit yang kemudian mengakibatkan ia mengalami serangan jantung.
Nah, Ladies, ternyata tertawa juga bisa menyebabkan kematian jika dilakukan secara berlebihan. Seperti pepatah yang mengatakan 'jangan melakukan sesuatu hal dengan berlebihan', termasuk tertawa. Tertawa memang menyehatkan, namun lakukanlah dengan bijak dan tidak berlebihan. Melihat kejadian-kejadian kematian mendadak diatas, patutnya kita lebih berhati-hati ya, Ladies!
(vem/dyn)
Saat merasa senang, otak secara otomatis akan melepaskan semacam bahan kimia alami yang disebut adrenalin. Zat ini ternyata juga bisa menjadi racun yang membahayakan berbagai organ dalam tubuh, khususnya jantung. Pada saat tertawa, yang diindikasikan sebagai kondisi emosi yang sangat kuat, irama jantung menjadi tidak normal. Ditambah lagi, ketika tubuh merasakan perasaan yang ekstrem, bagian otak yang bertanggung jawab untuk merespons lari atau melawan ancaman dari luar otomatis aktif. Ini yang bisa mengakibatkan kematian secara mendadak.
Berikut adalah kasus-kasus kematian yang datang secara mendadak karena tertawa secara berlebihan:
1. Zeuxis
c. terselubung.blogspot.com
Zeuxis adalah seorang pelukis asal Yunani. Saat itu ia baru saja menyelesaikan lukisan dengan sosok wanita dalam lukisannya dan entah untuk alasan bangga atau merasa aneh, ia pun menertawakan lukisannya sendiri. Tak lama, ia pun merasa sesak napas dan akhirnya meninggal dunia.
2. Chrisyppus
Ia adalah seorang filsuf yang berasal dari Yunani. Ia juga mengalami kematian mendadak karena melihat keledai yang saat itu sedang makan buah ara. Entah apa yang menjadi bagian lucu dari adegan keledai yang sedang makan itu hingga kemudian membuat sang filsuf tertawa terbahak-bahak dan akhirnya meninggal.
3. Pietro Aretino
Cerita ini lebih terdengar aneh. Penulis yang berasal dari Italia ini tertawa setelah saudara perempuannya menceritakan sebuah cerita jorok. Aretino pun tak kuasa menahan tawa hingga ia terjungkal dari kursi tempat ia semula duduk. Setelah itu, ia sempat mengalami kejang-kejang dan kemudian menghembuskan napas terakhirnya..dan tawa terakhirnya.
4. Fitzherbert
Suatu malam di bulan April tahun 1872, Nyonya Fitsherbert sedang berada di Drury Lane Theatre bersama teman-temannya yang berasal dari Northampshire untuk menonton pertunjukan Beggar's Opera. Di tengah-tengah pertunjukan, ketika seorang tokoh bernama Polly sedang melakukan adegan konyol, Fitzherbert tertawa begitu keras. Ia pun tak kuasa menghentikan tawanya hingga ia pun terpaksa dikeluarkan dari ruang teater karena terlalu mengganggu penonton lainnya.
Satu minggu setelahnya, Nyonya Fitzherbert dikabarkan mati karena terserang histeria berkelanjutan akibat kejadian malam itu.
5. Alex Mitchell
Saat itu, serial The Goodies tengah menjadi program TV yang disukai. Serial yang diisi oleh tiga komedian asal Inggris ini pada 24 Maret 1975 sedang menayangkan episode dimana mereka berdandan khas Skotlandia dan bermain kungfu. Adegan-adegan lucu tersebut rupanya berhasil menghipnotis Alex Mitchell yang sedang menonton tayangan tersebut. Ia tertawa terjungkal-jungkal hingga kemudian terjatuh dari soda dan meninggal karena serangan jantung. Istrinya, yang merasa tidak terima karena kepergian suaminya pun ahirnya melayangkan surat kepada pihak The Goodies.
6. Ole Bentzen
Ia adalah seorang audiolog asal Denmark. Jika Alex Mitchell terkena serangan jantung mendadak karena serial komedi, Bentzen juga mengalami hal yang sama. Saat itu ia sedang menonton sebuah film A Fish Called Wanda. Tidak jelas adegan apa yang menyebabkan ia mengalami serangan jantung,namun tercatat detak jantungnya meningkat hingga 300 beat per menit yang kemudian mengakibatkan ia mengalami serangan jantung.
Nah, Ladies, ternyata tertawa juga bisa menyebabkan kematian jika dilakukan secara berlebihan. Seperti pepatah yang mengatakan 'jangan melakukan sesuatu hal dengan berlebihan', termasuk tertawa. Tertawa memang menyehatkan, namun lakukanlah dengan bijak dan tidak berlebihan. Melihat kejadian-kejadian kematian mendadak diatas, patutnya kita lebih berhati-hati ya, Ladies!
(vem/dyn)
Subscribe to:
Posts (Atom)